“Mengunakan kekuatan, kemampuan dan kemauan kita untuk mempromosikan gerakan penghematan energi dan menjaga bumi”
Posted by Ahmad Khairudin on Desember 09, 2012 with No comments

Fakta
mengenai Indonesia
Indonesia, sebuah
negara dengan pesona alam yan sangat luar biasa dan sumber daya alam yang
sangat kaya melimpah, tapi apakah fakta itu benar atau hanya sebuah dongeng agar kita merasa bangga punya negeri yang kaya. Sebenarnya memang kaya, tapi apakah
sampai hari ini penduduknya sudah merasakan kesejahteraan yang merata, ini
menjadi pertanyaan mendasar karena harusnya negara yang kaya akan diikuti
dengan keadaan penduduk yang sejahtera. Tapi faktanya tidak. Hal yang paling mengerikan adalah karena fakta yang terjadi hari ini adalah ketika kekayaan sumber daya
alam di negeri kita seperti tambang-tambang batu bara, minyak bumi, dan sember
daya alam yang lain itu telah dikuasi pihak asing, dieksplorasi serta
eksploitasi, di ambil tanpa melihat kesimbangan yang ada dan menghemat sember
daya alam yang ada. Kalau hal ini terus
terjadi, yaitu ketergantungan dengan minyak, gas dan batubara, bukan suatu hal
yang mustahil di masa mendatang, maka suatu hari kita akan benar-benar
kehabisan sumber daya dan harus membeli semua dari luar negeri. Benar-benar
penjajahan secara halus yang sedang dilakukan.
Bisa kita ambil fakta sederhana seperti ini, Indonesia sering disebut sebagai negara kaya akan sumber daya. Memang pada saat ini untuk export batubara dunia saja kita telah melewati Australia sebagai exporter batubara no. 1 di dunia. Lumayan, kadang kita jarang mendapat juara. Tapi ini karena 75% dari produksi dalam negeri kita export. Kita adalah produsen batubara no.4 setelah China, India dan Afrika Selatan. Walaupun total cadangan batubara kita sekarang kira-kira 5 milyar ton, itu sebenarnya hanya 3.1% dari total cadangan dunia. Kalau kita bilang kita adalah juara, kita memang juara dibodohi oleh orang luar negeri. Mereka menyimpan cadangan mereka selama mungkin sampai cadangan kita habis dan harus mau tidak mau membeli dari mereka. Itu sama saja dengan dijajah kembali!1
Inilah faktanya. Hal
ini pun masih dari sektor tambang batu bara, bagaimana dengan minyak bumi, gas
alam atau sumber daya alam yang lainnya.
Apakah kita akan terus menjual hasil alam kita dan mengorbankan masa depan anak
cucu kita? Atau kita juga dapat mulai menghemat dan mencari alternatif untuk
kebutuhan energi kita.
Masalah bumi saat ini, kerusakan dan umur bumi yang mulai senja
“Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah : Adakanlah perjalanan dimuka bumi dan perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS Ar Rum : 41-42)2
Dalam firman-Nya Allah pun
menegaskan mamang akan ada kerusakan yang timbul akibat ulang tangan manusia,
dan itu sudah terbukti di zaman ini, yang hampir kebanyakan oknum-oknum yang dengan
serakah mengambil sumber daya alam yang ada tanpa melihat keseimbangan alam
sekitar, akibatnya banyak bencana alam yang terjadi serta banyak ekosistem
lingkungan hidup yang rusak bahkan yang lebih mengkhawatirkan adalah punahnya
beberapa spesies flora dan fauna yang harusnya dilestarikan karena habitat
mereka yang mulai rusak.
Menurut David Kaplan
& Robert A. Manners, adaptasi merupakan proses yang menghubungkan sistem
budaya dengan lingkungannya. Dahulu, jauh sebelum moderninasasi dan globalisasi
mengusai pola interaksi sosial, hubungan lingkungan dan manusia dalam keadaan
lestari. Namun ketika globalisasi dan modernisasi hadir, tingkat lestari antara
lingkungan dan manusia tidak harmoni. Ragam kebencanaan alam dan menciptakan
kebencanaan sosial kemudian hadir silih berganti.3
Ketika keadaan bumi
yang sudah mulai senja, adaptasi manusia terhadap lingkungan pun telah berganti
haluan. Dengan alasan pembenaran bahwa eksploitasi sumber daya alam adalah
keharusan untuk memenuhi kebutuhan. Dimana arus globalisasi dan modernisasi inilah yang
hingga kini tertuding karena digunakan
sebagai pemuas kebutuhan, bukan menata keteraturan pola lingkungan dan manusia.
Pandangan manusia, alam
sebagai materi satu-satunya yang dapat
meningkatkan kualitas hidup hingga kualitas sosial dan budaya. Paradigma
kebudayaan material menjadi panglima. Keterbatasan perilaku manusia dalam menguasai alam dijawab kemudian dengan
hadirnya teknologi baru. Keterbatasan berubah menjadi keterjangkauan. Apa saja
bisa dimaterialkan untuk memenuhi kebutuhan sebagai pelanggengan status dan
peran kepentingan sektoral belaka. Inilah yang terjadi ketika usia bumi yang
mulai senja namun kerusakan perlahan mengerogoti bumi. Lalu apa usaha kita ?
Tindakan
nyata
“kalau
kita tidak bisa memberikan dan menjadikan diri kita sebagai solusi, pastikan
diri kita bukan bagian dari masalah tersebut”.



( Gambar dikutip dari aksi nyata, cek disini )
Tindakan nyata,
tindakan nyata seperti apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan energi
dan menjaga bumi? Kita sanggup ko dengan cara yang sederhana.
Penghematan Energi bumi
yang kian semakin menghawatirkan adalah tugas kita bersama, karena itu
merupakan salah satu langkah kita untuk menjaga
lingkungan. Contoh yang mudah adalah dengan kita menggunakan transportasi umum,
supaya ada upaya pemanfaatan penghematan BBM, mengunakan listrik rumah tangga
secara bijak melakukan kerja bakti lingkungan yang terjadwal rutin atau
dengan penanaman pohon dengan slogaan “one man,one tree” serta adanya desain
tas yang terdapat penyimpanan sampah, agar ketika di jalan kita ytak menemukan
tempat sampai kita bisa simpan sementara dalam tas tersebut. Sederhana bukan ?
Mengutip kata-kata Da’i kondang Aa Gym dengan sedikit revisi redaksi, kita pun bisa melakukan tindakan nyata untuk menghemat energi dan menjaga lingkungan, mulai dari diri sendiri, mulai dari yang dekat yang bisa kita lakukan dan mulai dari sekarang, karena Cuma dengan cara ini kita dapat mengunakan kemauan, kemampuan dan kekuatan kita untuk mempromosikan gerakan penghematan energi dan menjaga bumi.
Mengutip kata-kata Da’i kondang Aa Gym dengan sedikit revisi redaksi, kita pun bisa melakukan tindakan nyata untuk menghemat energi dan menjaga lingkungan, mulai dari diri sendiri, mulai dari yang dekat yang bisa kita lakukan dan mulai dari sekarang, karena Cuma dengan cara ini kita dapat mengunakan kemauan, kemampuan dan kekuatan kita untuk mempromosikan gerakan penghematan energi dan menjaga bumi.
Asal ada kemauan, serta
kemampuan yang didorong dan didukung dengan kekuatan pasti kita bisa melakukan
aksi tindakan nyata untuk bumi kita. Dan cara PT Pertamina dalam mengadakan
lomba ini adalah hal sederhana dan kongkret dalam menciptakan kesadaran mayarakat dalam
menghemat energi dan menjaga lingkungan. Dirgahayu PT PERTAMINA terus berikan
Energi Positif untuk kemandirian bangsa. (Ahmad Khairudin)

Referensi
1 Admin Akuinginhijau.org, Fakta energi
Indonesia. http://akuinginhijau.org/2007/04/26/fakta-energi-indonesia-jangan-kira-kita-begitu-kaya-akan-sumber-daya/
, 9 Desember 2012.
2 Al Qur’anul
Karim
3 Suhandi Rembang.Isu
krisis global abad 2. http://catatankuliahs2.blogspot.com/2011/05/krisis-global-abad-21.html
, 9 Desember 2012
Biodata
Penulis
Nama : Ahmad Khairudin
Alamat :
Jalan Kamboja III No. RT 009 RW 01
Kel. Kebon Pala Kec.
Makasar. Jakarta Timur 13650
No. Telp : 0999176708
FB / Twitter : Ahmad Khairudin / @A_khairudin
0 komentar:
Posting Komentar