ESSAI “Peran Pemuda Menuju Kemandirian Bangsa”
Posted by Ahmad Khairudin on Desember 10, 2012 with 1 comment
Diajukan untuk seleksi Mahasiswa Tingkat Nasional dalam agenda "Indonesian Leadership Camp 2012 ", Indonesian Leadership Development Program Universitas Indonesia, : Dengan pilihan topik Sosial dan
Lingkungan.
Penulis : Ahmad Khairudin*
*penulis adalah Mahasiswa Pendidikan
teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta.
Membangun Isu Sosial Kesukarelaan dan kepahlawanan pada pemuda dengan Pendidikan dalam
Lingkungan hidup
“Kemudian daripada itu
untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada :Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”.
Dengan rumusan yang panjang dan padat ini pada
aline keempat pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 ini punya makna bahwa :
- Negara Indonesia mempunyai fungsi sekaligus tujuan, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
- Keharusan adanya Undang-Undang Dasar,
- Adanya asas politik negara yaitu Republik yang berkedaulan rakyat,
- Adanya asas kerohanian negara, yaitu rumusan Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Harusnya jika amanat alinea UUD 45 ini di
jalankan, pasti Negara ini akan menjadi tempat dan lingkungan yang sangat ramah
bagi Hidup, tumbuh dan berkembangnya anak anak Indonesia.
Sebuah
Pernyataan, Dampak dari degradasi lingkungan,
Pendidikan
sebagai upaya menjadikan generasi mendatang sebagai “manusia” tetunya tidak
selesai jika hanya diperbincangkan lewat Institusi pendidikan. Walau harus
diakui sekolah adalah pilar utama untuk menopang proses pendidikan. Analisis
terhadap beberapa fenomena yang berkembang pada generasi muda kita,
sesungguhnya sangat refresentatif jika didekati dengan sebuah pendekatan “ proses
pembelajaran sosial”.
Lingkungan
pendidikan yang merupakan lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan
yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan masyarakat merupakan
tempat berbaurnya semua komponen masyarakat, baik dari agama, etnis keturunan,
status ekonomi maupun status sosial. Pengaruh yang ada di masyarakat dapat
mempengaruhi anak terhadap dunia pendidikan. Dengan demikian dalam pergaulan
sehari-hari antara anak dengan anak dalam masyarakat juga ada yang setaraf dan
ada yang lebih lebih dewasa dalam bidang tertentu. Misalnya saja tentang
meningkatnya Isu rokok di kalangan pelajar di Indonesia, perilaku merokok pada
anak sebetulnya terbentuk dari lingkungan, karena perilaku atau kebiasaan
tersebut tidak ditakdirkan secara genetik. Gencarnya iklan rokok, keluarga
(orangtua) merokok, dan peluang sang anak untuk merokok, semuanya membentuk
perilaku anak untuk merokok. "Karena perilaku ini sangat dipengaruhi
lingkungan dan bagaimana pola asuh yang ada di keluarga”. Dan hal ini adalah
efek dari Degradasi Lingkungan.
Menggagas
Isu, Lahir dari sebuah kepedulian.
Lahir
dari sebuah kepedulian yang timbul dari masalah-masalah isu sosial yang ada,
tentang mimpi saya menjadikan Indonesia menjadi tempat yang ramah untuk anak
anak Indonesia untuk hidup, tumbuh dan berkembang. Tumbuh menjadi apa yang dia
harapkan dan dihargai sebagai mana manusia ingin di hargai, padahal itu sudah
ada dalam janji Undang-Undang Negara, namun rasanya belum berdampak banyak
untuk tiap-tiap rakyatnya.
Awalnya
hanya pemukiran yang sederhana, mungkin ketika saya bisa mendapatkan akses
internet secara bebas, tapi mungkin ada di belahan bumi Nusantara yang lain
mereka belum tau apa itu internet. Atau mungkin saya yang bebas belajar dengan
berbagai fasilitas yang ada, tapi banyak dari teman-teman saya yang masih dalam
berbagai keterbatasan fasilitas, dari sini lahirlah sebuah gagasan tentang isu
kepedulian dalam membahas pendidikan untuk lingkungan.
Jadi,
rasanya menggagas sebuah Isu Kesukarelaan
dan kepahlawanan pada pemuda dengan Pendidikan dalam Lingkungan hidup dirasakan
sangat perlu.
Apa masalahnya??
Ketika
apa ditanya masalahnya, mungkin ratusan masalah terlitas di pikiran kita yang
terjadi di Indonesia, tapi harusnya bukan kita harus tetap Fokus pada masalah
yang ada. Harusnya kita fokus pada solusi apa yang bisa kita berikan.
Mulai
dari masalah makro hingga mikro, mulai dari yang sangat dekat dengan kita
sampai masalah yang jauh dari kita, masalah – masalah itu seakan mengakar tanpa
solusi yang pasti bisa diselesaikan dengan mudah?
Pemuda,
entah kenapa saya percaya bahwa dari merekalah harapan dan impian untuk
menjadikan Indonesia bangsa yang mandiri, karena dari pemudalah adanya nafas
baru, semangat baru yang kemudian muncul memberi inovasi baru dalam perbaikan
bangsa ini.
Lalu
Bagaimana?
Bercermin
dari ini, orang tua, pemerhati
kaum muda, pengambil kebijakan atau aparat penegak hukum, sangat arief jika
berdiskusi, kemudian memperbincangkan jalan keluar yang sifatnya terstrukur.
Artinya mereka yang merasa tua dan berkuasa jangan hanya marah-marah saja,
kemudian menuding dengan alasan basi seperti; kenakalan remaja, membahayakan
jiwa orang lain, efek samping budaya asing, narkoba dan banyak lagi stigma
klise sejenis itu.
Tapi
padahal bisa jadi dari sosok pemuda pemuda inilah, yang nanti kemudian bisa
menyelesaikan masalah- masalah yang ada di Indonesia, dari pemuda untuk
kemandirian bangsa.
Mungkin
Menjawab, Membangun Isu Kesukarelaan dan
kepahlawanan pada pemuda dengan Pendidikan dalam Lingkungan hidup.
Banyak
sekali peluang dan cara untuk merangkul para remaja. Rangkulan ini akan membuat
“proses imitasi” mereka akan beragam dan terarah sehingga tidak lagi menumpuk
di satu tempat yang kemudian dirasa merepotkan banyak orang. Dan kemudian bisa
membuat mereka tergerak untuk perubahan social masyarakat yang lebih baik.
Jika
saja ini bisa benar-benar dimaksimalkan, sepertinya masalah-masalah yang ada
perlahan bisa di atasi dengan mudah.
Bicara
mengenai anak muda, coba lihat dan analisis berapa jumlah remaja dan pemuda di Indonesia,
jika dalam satu wilayah/daerah ada 100 pemuda saja yang berperan aktif dalam
mengembangkan dan menyelesaikan masalah isu di wilayah masing-masing, pasti hal
ini akan membantu menyelesaikan maslah sosial yang ada.
Banyak
dari pemuda yang tau ada masalah sosial disekitarnya, mereka punya “Mind Set”, Nanati aja setelah lulus,
meraka baru akan melakukan perubahan, dan pada akhirnya setelah mereka lulus
mereka disibukan dengan tujuan masa depannya, dan komitmen yang di bangun
sendiri olehnya tentang melakukan perubahan dengan mudahnya mereka abaikan. Hal
ini dikarnakan belum adanya lingkungan yang mendukung mereka untuk melakukan
sebuah perubahan bersama kea rah yang lebih baik.
Saya
yakin Intitusui pendidikan adalah rencana strategis yang paling penting dan
baik untuk menjadi kekuatan untuk melakukan perubahan. Pendidikan tidak
terlepas dari sebuah intitusi Sekolah, saya masih percaya bahwa sekolah
mempunyai peran penting menjadi tempat untuk menanamkan nilai apa yang baik
atau tidak baik, apa yang penting dan tidak penting, yang bertugas mendukung
peserta didiknya mendukung menemukan passionnya dan berkembang menjadi manusia
seutuhnya, Namun sayangnya masih ada juga sekolah yang melihat peserta didik
hanya bagian dari statistik, dan kuantitas nilai nilai Pendidikan bukan lagi
memanusiakan manusi.
Harapan
dari sebuah Membangun Isu
Sosial
kepahlawanan
dan kesukarelawanan
Bagaimana
orang ketika terlibat langsung sebagai volunteer
sama hebatmya dengan menonton konser artis artis luar negeri, Mengajar anak anak
yang tidak mampu lebih cool dari pada
yang menghabiskan liburan ke luar negeri. Paling tidak ada sebuah paradigma mereka
yang bisa berubah tentan menjad seorang sukarelawan atau volunteer tadi.
Adanmya
sebuah harapan dari pengembangan Peran pemuda dalam Mengangkat isu kepahlawanan
dan kesukarelaan dalam melakukan perubahan dengan Intitusi pendidikan agar Pemuda
bergerak dan mulai peduli dengan masalah-masalah yang ada. Mungkin ini bisa diterapkan ketika ingin pemuda bisa
menjadi mandiri,dan dengan kemandiriannya inilah bisa menciptakan perubahan
yang strategis dan efektif untuk perubahan bangsa indonesia agar menjadi bangsa
yang mandiri. Ada sebuah Harapan sederhana, semoga
para pemuda dekat dan pernah terlibat dengan isu sosial, pun ketika mereka
kelak menjadi Pemimpin masa depan Indonesia. Padahal tak bisa dikatakan
pemimpin Indonesia saat ini, adalah orang-orang bodoh dan tidak berpendidikan, pemimpin
kita saat ini adalah mereka yeng berpendidikan hebat, kebanyakan dari mereka
adalah lulusan-lulusan luar negeri, ada
beberapa dari mereka dulunya ketika menjadi mahasiswa mereka menjadi mahasiswa
terbaik atau lulusan terbaik di kampusnya, namun
memang sangat disayangkan ketika para pemimpin kita memiliki kompetemsi global
namun tidak paham masalah lokal. Ini konsep yang salah, karena masalah di Indonesia itu
tak hanya menyangkut masalah Global, di Indonesia kebanyakan masalahnya adalah
masalah lokal yang memang terasingkan seperti tak diperdulikan.
Karena suka atau tidak suka pemuda-pemuda saat inilah yang akan melanjutkan
roda program pemerintahan, adanya sebuah
harapan yang ingin di tanamkan, miminal ketika mereka
melanjutkan roda kepemimpinan dalam menjalankan Negara, mereka akan bisa
membuat kebijakan yang pro rakyat, karena mereka pernah meraskan langsung
menjadi bagian yang ikut serta aktif dalam begbagai masalah-masalah sosial yang
ada.
Dengan
tercipta dan mengembangnya isu Sosial Kesukarelaan dan kepahlawanan pada pemuda dengan
Pendidikan dalam Lingkungan hidup, hal ini akan mendorong Pemuda berperan aktif
dalam mengembangkan pendidikan dan membangun lingkungan yang produktif untuk
kearah perubahan yang lebih baik, karena seyogyanya lingkungan hidup yang
mendukung berkembangnya pendidikan akan menjadi lingkungan yang menjadikan
tiap-tiap manusianya terdidik dengan baik.
Dalam
hal ini Anak muda, khususnya pemuda harusnya bisa membuat sebuah perubahan, bukan lagi sebagai objek untuk perubahan, yang dimana pemuda itu harus menjadi objek yang
disalahkan, namun sudah saatnya bisa menjadi subjek dalam arti bisa melakukan perubahan, dan menjadi agen dari sebuah perubahan hidup kearah yang
lebih baik, sebuah gerakan yang lebih
baik, dari sebuah gerakan pemuda menuju kemandirian bangsa.
(AK)
Judul
Naskah Esai :
Membangun Isu Sosial Kesukarelaan dan kepahlawanan pada pemuda dengan Pendidikan dalam
Lingkungan hidup
Nama
Penulis :
Ahmad Khairudin
Nama
Perguruan Tinggi :
Universitas Negeri Jakarta
Nama
Fakultas & Jurusan :
Fakultas Teknik/ Teknik Elektro
Domisili :
DKI Jakarta
Alamat
Email : ahmad.khairudin5@gmail.com
keren... kunjungi juga di http://idhylthevirgo.blogspot.com/
BalasHapus